Inilah salah satu berita baik bagi dunia IT di tanah air, yaitu bahwa Indonesia telah membuat sejarah dalam mengejar ketertinggalannya di bidang Information and Communication Technology (ICT) dewasa ini. Diharapkan hal ini merupakan salah satu pertanda baik bagi kemajuan Information and Communication Technology (ICT) di Indonesia.
Menurut catatan Depkominfo, seperti yang dilansir pada situs web-nya, di sepanjang tahun 2007 yang lalu, Indonesia telah mengalami pertumbuhan 48% persen terutama di sektor sellular yang mencapai 51% dan FWA yang mencapai 78% dari tahun sebelumnya. Selain itu, dilaporkan tingkat kepemilikan komputer pada masyarakat juga mengalami pertumbuhan sangat signifikan, mencapai 38.5 persen.
Lebih jauh Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Mohammad Nuh pada hari Kamis (31/1) siang dalam acara Indonesia ICT Outlook 2008 yang digelar di Hotel Nikko Jakarta, menyatakan, prosentase lain yang mengalami pertumbuhan pada Makro Indikator ICT Nasional adalah pada angka pengguna Internet yang telah mencapai jumlah 2 juta pemakai atau naik sebesar 23 persen dibanding tahun 2006. Tahun 2008 ini diharapkan bisa mencapai angka pengguna 2,5 juta.
“Memang secara resmi baru pertama kali ini pemerintah mengeluarkan Makro Indikator ICT Nasional. Tujuannya, selain untuk mengetahui dengan pasti sumbangan bidang ICT terhadap pertumbuhan ekonomi, juga bisa dijadikan pegangan bagi para steakholders didalam menentukan arah kebijakan bisnis mereka ke depan,” lanjut Mohammad Nuh.
Menkominfo berharap, apa yang dilakukan pemerintah melalui Depkominfo untuk pertama kali ini dapat pula dijadikan sebagai bahan dari para penyelenggara pemeringkat ICT Indonesia di dunia. “Dalam beberapa kali pemeringkatan yang dikeluarkan institusi dari luar negeri, Indonesia kerap kali ditempatkan di rangking terbawah, dan kita kemudian bertanya-tanya, dari mana mereka mendapatkan data-data itu. Nah sekarang kita sudah memiliki data, dan semoga dengan indikator-indikator ini peringkat Indonesia akan makin baik,” katanya.
Tentu saja, kata Nuh menambahkan, tujuan utamanya bukan semata untuk memperbaiki peringkat ICT Indonesia di mata dunia, tapi yang lebih penting, melalui indikator ICT ini, peluang apa yang bisa dimanfaatkan para stakeholders didalam mengembangkan usahanya ke depan, sehingga dampaknya nanti dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mensejahterakan masyarakat serta mengurangi angka pengangguran.
Lebih lanjut Muhammad Nuh menjelaskan, bukan berarti pencapaian pertumbuhan pelanggan seluler yang tahun ini telah mencapai 51 persen, sesuatu yang luar biasa, tahun depan tidak akan tumbuh lagi atau mengalami stagnasi. Sekali lagi tidak, karena itu saat kita memproyeksikan sektor ini tumbuh lebih baik pada tahun 2008 dengan bertambah baiknya jangkauan dan kualitas jaringan dari operator pendatang baru , oleh karena pemerintah harus menyiapkan bentuk-bentuk kebijakan apa yang harus diambil sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat pengguna jasa telekomunikasi.
”Karena itu kita perlu jeli didalam membaca data-data makro indikator ini agar bisa dimanfaatkan untuk menggerakan roda ekonomi, sekaligus bisa dijadikan peluang usaha. Pemerintah tentu tidak dalam kapasitas itu, pemerintah sebatas pada menyiapkan kebijakan, agar usaha dibidang ICT tumbuh dan memberikan kontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat serta mengurangi angka pengangguran,” katanya.
0 komentar:
Posting Komentar